Search

Paraben dalam Kosmetik, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?

Mama pernah mendengar kata paraben? Ya, paraben adalah zat kimia yang digunakan sebagai bahan pengawet pada produk-produk perawatan tubuh dan juga kosmetik, yang berfungsi mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur dalam produk.

Namun sebenarnya, paraben tidak dapat memberikan manfaat apapun bagi tubuh, lho, Ma. Paraben justru bisa menimbulkan penyakit serius jika digunakan rutin dalam jangka waktu yang panjang.

Paraben disarankan untuk dihindari penggunaannya dalam interval yang terlalu sering. Bagi ibu hamil dan menyusui, paraben tentu tidak hanya mengganggu kesehatan ibu saja, melainkan juga bisa menghambat tumbuh kembang janin di dalam kandungan.

Paraben: Beragam jenis dan turunannya

Paraben adalah senyawa yang memiliki banyak turunan. Beberapa senyawa turunan dan jenis paraben, antara lain ialah:

  • Methylparaben
  • Propylparaben
  • Butylparaben
  • Isopropylparaben
  • Isobutylparaben
  • Phenylparaben
  • Benzylparaben
  • Penthylparaben

Jika produk yang Mama gunakan mencantumkan nama-nama tersebut di kolom komposisi, artinya produk tersebut menggunakan paraben.

Paraben banyak terdapat pada produk krim wajah, pasta gigi, body lotion, shampo, dan juga kosmetik. Biasanya, produk yang mengandung paraben memiliki ketahanan hingga lebih dari satu tahun. Hmm, tahan lama, sih. Tapi, tak mau merusak kesehatan perlahan-lahan hanya karena hal ini, kan, Ma?

Pro kontra paraben, aman atau tidak?

paraben-berbahaya

Pro kontra penggunaan paraben cukup menghebohkan, ya, Ma. Sebagian konsumen menyatakan bahwa paraben adalah zat yang boleh digunakan dalam produk perawatan tubuh dan kosmetik, asalkan masih dalam batas yang wajar. Apalagi FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat juga memperbolehkan penggunaan paraben, asalkan dalam batas yang ditentukan yaitu tidak lebih dari 0,3%. Konsumen ini beranggapan bahwa paraben yang masuk ke dalam tubuh dapat keluar secara alami melalui keringat dan juga urin.

Namun, masih banyak juga konsumen yang beranggapan bahwa paraben adalah zat yang benar-benar harus dihindari. Sedikit saja masuk ke dalam tubuh, konsumen ini merasa bahaya paraben dapat mengancam kesehatannya dalam jangka panjang.

Hingga saat ini, belum ada penelitian yang menemukan keterkaitan antara paraben dengan sel kanker. Namun, Journal of Applied Toxicology (2004) menyebutkan bahwa paraben bersifat estrogenik, atau memiliki sifat yang sama seperti estrogen, yang jika sistemnya rusak dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti rusaknya kelenjar tiroid, kanker payudara, serta gairah seks rendah.

Di beberapa negara, penggunaan paraben juga sama kontroversialnya. Bahkan di Eropa, penggunaan paraben sudah dilarang sejak tahun 2014 oleh Komisi Regulasi Uni Eropa sesuai dengan rekomendasi dari Scientific Committee on Consumer Safety (SCCS).

Aman atau tidaknya paraben mungkin masih bisa dinilai secara subjektif. Tapi, penggunaan kosmetik dan produk perawatan yang tidak mengandung paraben akan lebih disarankan dan meminimalisir efek samping yang muncul. Terlebih lagi pada ibu hamil dan menyusui, sudah menjadi kewajiban untuk menghindari paraben, ya, Ma!

Bahaya paraben untuk ibu hamil

Bagi ibu hamil, paraben yang mengendap di dalam tubuh bisa masuk ke janin melalui plasenta. Paraben bisa berubah menjadi racun dan menghambat pertumbuhan saraf bayi dan bisa mengakibatkan cacat lahir, keguguran, bahkan kondisi berat badan tidak normal saat bayi lahir. Hal ini disebabkan karena saat masa pertumbuhan dalam kandungan, sistem endokrin pada janin tidak terbentuk secara sempurna.

Bahaya paraben untuk ibu menyusui

Bagi ibu menyusui, paraben bisa masuk ke tubuh bayi melalui air susu ibu (ASI) yang dikonsumsi oleh bayi. Paraben akan terkontaminasi di dalam sel darah dan bisa menyebar ke bagian tubuh manapun. Akibatnya, zat ini bisa menghambat perkembangan otak bayi dan mengakibatkan bayi memiliki keterlambatan pertumbuhan hingga IQ rendah.

Bagaimana paraben bisa membahayakan tubuh?

Bahaya paraben yang paling mengancam kesehatan ialah rusaknya sistem endokrin di dalam tubuh. Jika sistem endokrin sudah terganggu, metabolisme tubuh pun akan terganggu dan dapat menyebabkan:

  • Ketidakseimbangan hormon yang dapat merusak kinerja organ tubuh lainnya
  • Sistem reproduksi terganggu (infertilitas)
  • Kanker kulit
  • Kanker payudara
  • Alergi
  • Gangguan metabolisme tubuh

Tips menghindari paraben dalam produk perawatan

Seberapa berbahayakah paraben untuk tubuh?

Untuk menghindari akumulasi paraben di dalam tubuh, ikuti tips ini ya, Ma. Ingat, semua ini demi kesehatan Mama dan juga si buah hati.

  • Pilih produk perawatan kulit dan tubuh yang memiliki keterangan “paraben-free
  • Lebih direkomendasikan untuk menggunakan produk yang didominasi oleh bahan natural, sehingga meminimalisir masuknya zat kimia yang berbahaya bagi tubuh.
  • Pastikan juga bahwa produk tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya lainnya seperti merkuri, oxybenzone, retinol, phthalates, dan lain sebagainya.
  • Selalu cek komposisi sebelum membeli.
  • Jika Mama masih ragu, konsultasikan setiap produk kepada dokter kandungan untuk ditinjau kembali komposisinya.
  • Tetap menjalankan pola hidup sehat, karena kesehatan tidak hanya bergantung pada keamanan produk yang digunakan saja. Makanan, olahraga, serta waktu istirahat yang cukup juga perlu diperhatikan.

Semoga bermanfaat ya, Mama! Jika Mama ingin mengetahui lebih lanjut tentang efek buruk paraben yang lainnya, Mama bisa cek informasi selengkapnya di sini.

Temukan produk aman serta alami untuk ibu hamil dan menyusui di Mama’s Choice. Mau produk gratis? Daftarkan diri Mama di sini, ya!

 

krishnamoorthy

COMMENTS

0 Comments
Leave a comment

Your Cart (0)

Close

Add Rp90,000 to earn shipping discount!

Mini Cart

Your cart is empty.

Shop now
1
0
This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.